Warna kulit gelap pada orang Papua menyebabkan orang Papua dianggap memiliki kekerabatan dengan orang Afrika dan Dravidia. Padahal, penelitian genetika kemudian menunjukkan ketiga bangsa ini memiliki hubungan yang sangat jauh. Orang Dravidia ternyata merupakan saudara dari bangsa Indo-Eropa, demikian pula hubungan orang Papua dengan orang Indonesia lainnya justru lebih dekat.
y-DNA Papua
Tulisan tentang penelitian DNA etnis Papua telah dilakukan oleh Manfred Kayser dengan hasil y-DNA Papua utama sebagai berikut :- Oseanik, C1b2a ditemukan pada Suku Asmat,Muyu,Mappi dan Citak.
- Oseanik,C1b2a1 ditemukan pada Suku Lani dan Dani.
- Australoid, K2* ditemukan pada Suku Kombai/Korowai, Mappi, Asmat dan Citak.
- AustraloPapuan, M ditemukan pada Suku Yali, Una,Ketengban,Awyu,Muyu,Citak,Asmat,Mappi dan Kombai/Korowai.
- AustraloMelanesian, S ditemukan pada Suku Mappi dan Citak.
- Sino Tibetik, O2 ditemukan pada Suku Dani.
Distribusi y-DNA Papua
Distribusi y-DNA suku pegunungan Lapago sebagai berikut :- Dani : 92% Oseanik (C1b2a1), 8% Sino Tibetik (O2)
- Lani : 100% Oseanik (C1b2a1)
- Yali : 100% Australo Papuan (M)
- Una : 100% Australo Papuan (M)
- Ketengban : 100% Australo Papuan (M)
- Awyu : 100% Australo Papuan (M)
- Kombai/Korowai : 54% Australoid (K2*), 46% Australo Papuan (M)
- Muyu : 88% Australo Papuan (M), 12% Oseanik C1b2a.
- Mappi : 70% Australo Papuan (M), 10% Australomelanesia (S), 10% Australoid (K2*), 10% Oseanik (C1b2a1).
- Asmat : 75% Australo Papuan (M), 20% Oseanik (C1b2a), 5% Australoid (K2*).
- Citak : 85% Australopapuan (M), 7% Oseanik (C1b2a), 4% Australoid (K2*), 4% Australomelanesia (S).
Comments